Jumat, 18 Januari 2008

The New " The Journal"

Setelah 1 tahun ngambek nulis jurnal harian , akhirnya "The Journal VIII-I" akan melaporkan catatan harian saya pada tahun 2008. the journal muncul pertama kalinya pada tahun 2003. saat saya kelas I(pertengahan) SMA dan masih amatiran nulis juurnal. the Journal III bukan berarti jurnal harian ketiga yang saya buat, tapi jurnal pada tahun 2003. Begitulah sampai The Journal VIII-I ( karena saya yakin ada the journal VIII-II) walaupun sempat absen karena the jornal VII yang rencananya akan ditulis di laptop saya, dihilangkan oleh seseorang yang hampir saja membuat the journal VIII-I hampir sama ceritanya dengan the journal VII.

Mengingat lagi The Journal III yang berisi tentang sekolah dan pendidikan yang menyebalkan, yang berawal dari waktu sekolah yang menyita saya dalam berkegiatan. Mengapa pada saat itu SMA saya masuk jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore? tidak lain supaya para guru mendapat uang lembur. Selain itu juga berisi tentang pertentangan saya dengan Mr. Irdam, guru subjektif yang memfonis saya gak bisa lulus dengan enak dan akan terus gagal di fisika hanya karena nilai-nilai saya dan OSIS yang saya ikuti.

The Journal IV berisi tentang , masih kehidupan jaman SMA, cerita-cerita menarik kenapa saya sempat memilih untuk "jadian" lagi setelah pernah memilih untuk frigid dan jatuh cinta terhadap obrolan2 malam , rokok, dan kopi. Masih tentang Mr. Irdam, OSIS yang sangat membentuk saya menjadi manusia kritis dan secara tidak langsung mengenal feminisme ketika mencalonkan diri menjadi ketua osis (dan gagal).

The journal V berisi tentang keluarga. Ayah yang sedang sekarat dan divonis tidak akan bertahan lama ( dan memang benar) . ada cerita ketika saya menjadi seorang melankolis yang mengetahuai saya seorang father compleks (bukan dalam arti sebenarnya) dan mulai kehilangan waktu-waktu berdiskusi dan menyesatkan pikiran saya dalam dunia tanpa batas, dalam angan dan cita yang ditemani kopi dan rokok,,, dan juga Ayah.. ada cerita ketika saya kehilangan seseorang yang sangat saya cintai, kehilangan moment yang pernah menjadi rutinitas... ketika saya kehilangan seorang ayah dan kopi khas buatannya. ketika saya kehilangan "rumah" dan berada ditengah 2 keluarga. The journal V menemani saya sebagai pengganti moment yang pernah tercipta ketika seseorang pernah ada.

The Jornal VI adalah cerita yang menurut saya dramatis tanpa mendramatisasi. Cerita di dalamnya adalah cerita perjuangan saya tanpa ditemani seorang sahabat dan ayah yang pernah menjadi "The Journal" yang utama daripada sekedar catatan harian sebenarnya. The Journal VI semakin menjadi tulisan, karena saya mulai menceritakan pikiran saya dalam tulisan. tentang filsafat, science, psikologi, humaniora... saya menceritakan kembali pikiran-pikiran saya tentang hidup. kehilangan seseorang benar-benar memberikan saya pelajaran untuk mejadi melankolis dan menjadi sorang penulis.

The Journal VII -Journal yang hilang- jurnal ini tidak pernah saya bikin.

....semoga the journal VIII-I dapat menceritakan hidup saya tanpa melebih-lebihkan dan tanpa mendramatisir kejadian yang sebenarnya..

Tidak ada komentar: