Minggu, 20 Januari 2008

Kapan Bajaj Belok?


Pada suatu ketika, 4 orang perempuan tak taat peraturan memilih untuk menggunakan jasa babaj daripada jalan kaki ke suatu tempat yang sebenarnya tidak terlalu jauh. Keempat perempuan itu adalah ibu angkat saya, ibu kandung saya, adik saya, dan saya sendiri. Kami cukup berani dengan memaksakan diri menaiki bajaj itu berempat-entah karena yakin kami terlalu proporsional atau pelit- untuk ke tempat tujuan berikutnya.

Seperti biasa, bajaj membuat kami bergetar. terkadang, berbicara pun seperti tidak ada gunanya. kami tidak telalu peduli pada ketidaknyamanan ini, hitung-hitung wisata jakarta saja dengan menaiki bajaj. lalu tiba-tiba bajaj yang kami naiki berbelok tajam, sehingga bajaj miring sebelah dan pintu penumpang yang terkunci longgar terbuka mendadak "BRAKKK..." saya hampir terlempar ke luar karena sialnya pada saat itu menjadi penumpang terdekat dari pintu keluar. Masih tercengang dan 3 penumpang perempuan lainnya yang memang biasanya panikan dan kagetan terdiam dan suasana dramatis mencekam. Tiba-tiba abang bajaj menoleh ke penumpangnya " Maap bu, neng,... Namanya juga bajaj, kalo belok, cuma saya dan tuhan yang tau. Mobil belakang juga gak tau, makanya hampir nubruk ni bajaj waktu mau belok. Kan kagak ade sen nya......"

Tidak ada komentar: