Jumat, 18 Januari 2008

Cerewet --> monolog

Menjadi seseorang cerewet membuat saya jago juga menjadi monolog. Setidaknya pengalaman mengajari saya ketika seseorang ( seseorang di sini adalah sampel random, bisa siapa saja tanpa menunjuk seseorang yang spesial) ngambek atau sedang puasa berbicara dengan saya, saya masih saja tahan saja berbicara sampai seseorang tersebut maulai berbicara lagi atau setidaknya mengelus dada dengan kecerewetan saya.

Tidak buruk juga latihan monlog secara tidak langsung ini, setidaknya menjawab pertanyaan saya kenapa saya jarang cangging tampil berbicara di depan umum tanpa punya topik karena terkadang hanya mengejar eksistensi. Belajar monolog adalah juga belajar berbicara tanpa perlu berpikir panjang (walau juga dipikirkan) dengan komentar orang lain. Cukup membuat saya jago blaffing juga ternyata ketika saya kelimpungan mencari pembelaan atau jawaban ketika sadar saya tidak jadi monolog dan komentar terkadang datang bertubi-tubi..

Tapi,,, saya berterimakasih pada mama dan ayah yang entah sadar atau tidak mendidik anaknya ini menjadi seorang perempuan cerewet yang juga jago cari alasan. kayaknya saya mulai punya pikiran buat bikin partai aja nih... tinggal ngomong dan mencari pembenaran aja gak perlu IP tinggi kan?

Tidak ada komentar: